
Bagi yang baru ingin terjun ke dunia SAP, mungkin bingung harus mulai dari mana. Tapi jangan khawatir, SAP tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan memahami langkah awalnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jalur utama di SAP, yaitu Technical dan Functional. Yuk, kita kupas lebih dalam!
SAP Technical: Basis dan ABAPer
Kalau ngomongin sisi teknis SAP, ada dua jenis peran utama, yaitu Basis dan ABAPer. Apa sih bedanya?
1.Basis (Administrator)
Basis ini ibarat tukang jaga “mesin” SAP. Mereka ngurusin instalasi, pengaturan server, keamanan, manajemen database, monitoring, sampai kinerja sistem. Biar lebih gampang paham, berikut skill yang bakal kepake kalau mau jadi Basis:
- Pengetahuan sistem operasi kayak UNIX, Windows, AS400, atau Linux.
- Dasar-dasar database seperti SQL Server, Oracle, atau DB2.
Salah satu tugas penting Basis adalah Sizing, yaitu menentukan kapasitas server sesuai kebutuhan perusahaan. Contohnya, server seperti AS400 terkenal tangguh banget, tapi harganya mahal. Di Indonesia, cuma perusahaan besar kayak Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Indofood yang pakai. Tapi tenang, banyak juga perusahaan yang masih pakai Windows Server atau SQL Server, jadi nggak harus langsung belajar yang mahal-mahal kok.
2. ABAPer (Programmer)
Kalau Basis fokus di “mesin,” ABAPer ini lebih ke bikin fitur tambahan di SAP supaya sesuai kebutuhan bisnis. Misalnya, ada laporan atau sistem yang nggak tersedia di SAP standar, tugas ABAPer adalah bikin program kecil pakai bahasa pemrograman ABAP. Selain itu, mereka juga bikin interface untuk menghubungkan SAP dengan aplikasi lain. Jadi, kalau suka ngulik kode, peran ini cocok banget buat kamu!
SAP Functional: Belajar Sesuai Core Business
Setiap perusahaan itu punya cara kerja yang beda-beda, jadi kustomisasi SAP-nya juga nggak sama. Misalnya:
- Perusahaan otomotif seperti Toyota dan Daihatsu mungkin sama-sama butuh komponen mobil, tapi proses pesan dan terimanya bisa beda.
- Perusahaan rokok kayak Marlboro dan Sampoerna pasti punya sistem distribusi yang nggak seragam.
Di sinilah peran Functional dibutuhkan. Mereka harus memahami proses bisnis perusahaan dan menyesuaikan modul SAP yang dipakai. Nah, modul-modul ini bisa kamu pilih sesuai latar belakang atau minat:
- Finance (FI): Pas banget buat yang punya background akuntansi.
- Material Management (MM): Cocok untuk yang suka manajemen logistik.
- Human Capital Management (HCM): Buat kamu yang tertarik di bidang HR.
Intinya, kalau mau belajar SAP Functional, kamu perlu punya kombinasi pemahaman bisnis dan sedikit kemampuan teknis IT. Tenang aja, semuanya bisa dipelajari kok!
SAP Project: Belajar dari Ahlinya
SAP ini termasuk software yang nggak murah, jadi nggak semua perusahaan langsung bisa implementasi sendiri. Biasanya, mereka hire konsultan SAP yang udah punya pengalaman banyak di berbagai proyek.
Konsultan ini nggak cuma jago teknis, tapi juga harus bisa menyesuaikan sistem SAP sesuai kebutuhan bisnis. Proyek SAP ini seru banget, karena kamu bisa lihat langsung gimana sistem dibuat dan diterapkan di dunia nyata.
Mulai dari yang Dekat dengan Kamu
Jadi, dari mana kamu harus mulai? Pilih sisi SAP yang paling sesuai dengan latar belakang atau minat kamu. Kalau dari IT, mungkin Technical lebih pas. Kalau kamu paham proses bisnis, Functional bisa jadi pilihan. Yang jelas, semua bisa dicapai asal kamu konsisten belajar.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk menekan tombol like, membagikan artikel ini, dan meninggalkan komentar agar saya bisa terus mengembangkan blog ini. Terima kasih!
#Tetap semangat! Terus belajar, dan jadilah bagian dari kemajuan IT di Indonesia!
#Keep your spirit! Jangan berhenti belajar dan terus maju bersama IT Indonesial!
#Semangat selalu! Ayo belajar tanpa henti, demi kemajuan IT Indonesial
Belajar dari project dengan pendampingan senior yang mengayomi… dijamin membuat pengalaman project pertama teringat melewati berbagai project kedepannya… jadi standard awal yang dibawa sampai seterusnya..
Terima kasih sudah berbagi.., Mas Ulil..!